Falafel: Bola-Bola Kacang Arab yang Mendunia dari Timur Tengah

Falafel adalah makanan khas Timur Tengah berbentuk bola dari kacang arab yang digoreng renyah. Pelajari asal-usul, resep lengkap, serta cara menyajikan falafel yang lezat dan sehat di rumah.
Pendahuluan: Apa Itu Falafel?
Falafel adalah makanan jalanan populer dari kawasan Timur Tengah, terutama di negara-negara seperti Mesir, Lebanon, Suriah, Palestina, dan Israel. Hidangan ini berbentuk bola atau cakram kecil berwarna cokelat keemasan yang digoreng hingga renyah, terbuat dari kacang arab (chickpeas) atau kacang fava yang dihaluskan bersama rempah-rempah.
Falafel bukan hanya makanan vegan dan tinggi protein nabati, tapi juga ikon budaya yang menyatukan banyak tradisi kuliner. Kini, falafel telah menjadi makanan global yang hadir dari restoran Mediterania hingga kafe vegan modern di seluruh dunia.
Sejarah Singkat Falafel
Asal-usul falafel masih diperdebatkan. Ada yang menyebut Mesir sebagai tempat kelahirannya, dengan falafel awalnya dibuat dari kacang fava (ful) oleh komunitas Kristen Koptik sebagai pengganti daging saat puasa. Versi ini dikenal sebagai ta'amiya di Mesir.
Dari sana, falafel menyebar ke Levant (wilayah Suriah, Lebanon, Palestina, Yordania, dan Israel) dan diadaptasi menggunakan kacang arab (chickpeas). Saat ini, falafel merupakan makanan nasional di beberapa negara, seperti Israel dan Palestina, dan sering kali juga dijadikan simbol identitas budaya.
Bahan-Bahan Membuat Falafel Otentik
Bahan Utama:
250 gr kacang arab (chickpeas), rendam semalaman
1 bawang bombay, cincang kasar
3–4 siung bawang putih
1 genggam daun ketumbar segar
1 genggam daun peterseli segar
1 sdt jintan bubuk
1 sdt ketumbar bubuk
½ sdt baking soda
Garam dan merica secukupnya
2 sdm tepung terigu (jika perlu)
Minyak goreng secukupnya (untuk deep frying)
Cara Membuat Falafel
1. Siapkan Kacang Arab
Tiriskan kacang arab yang sudah direndam semalaman. Jangan rebus. Gunakan mentah yang sudah lunak karena direndam.
2. Haluskan Bahan
Masukkan kacang arab, bawang bombay, bawang putih, daun ketumbar, daun peterseli, jintan, ketumbar bubuk, garam, dan merica ke dalam food processor.
Proses hingga halus namun masih bertekstur (jangan sampai menjadi bubur).
Tambahkan baking soda dan tepung terigu jika adonan terlalu lembek.
3. Bentuk Adonan
Diamkan adonan di kulkas selama 30 menit untuk mengencangkan tekstur.
Ambil 1 sdm adonan, bentuk menjadi bola atau cakram kecil dengan tangan.
4. Goreng Falafel
Panaskan minyak dalam wajan yang cukup dalam.
Goreng falafel hingga cokelat keemasan dan renyah di luar, kurang lebih 3–4 menit.
Tiriskan di atas tisu dapur.
Tips Sukses Membuat Falafel
Gunakan kacang arab kering, bukan kalengan. Kacang kaleng terlalu lembek dan akan membuat adonan hancur saat digoreng.
Baking soda penting untuk membuat falafel ringan dan tidak terlalu padat.
Jangan terlalu memblender adonan hingga halus total, sisakan sedikit tekstur.
Bisa dipanggang di oven sebagai alternatif sehat: panggang pada suhu 200°C selama 20–25 menit, balik satu kali.
Cara Menyajikan Falafel
Falafel sangat fleksibel dan bisa dinikmati dalam berbagai cara:
Dalam roti pita: Sajikan falafel dengan roti pita hangat, sayuran segar (tomat, mentimun, selada), acar, dan saus tahini atau yogurt.
Sebagai salad bowl: Falafel bisa dijadikan topping salad dengan tabbouleh, hummus, dan saus lemon.
Camilan: Disajikan hangat dengan saus celup seperti tahini, saus sambal, atau aioli vegan.
Nilai Gizi dan Manfaat Falafel
Falafel adalah sumber protein nabati yang baik, cocok untuk vegetarian dan vegan. Kacang arab mengandung serat tinggi, zat besi, magnesium, dan folat. Karena digoreng, sebaiknya dikonsumsi dengan seimbang atau pilih metode pemanggangan jika ingin versi lebih sehat.
Perkiraan nutrisi per 100 gr (goreng):
Kalori: ±330 kkal
Protein: 13 gr
Lemak: 17 gr
Karbohidrat: 30 gr
Serat: 8 gr
Falafel dalam Budaya Timur Tengah dan Dunia
Di Timur Tengah, falafel lebih dari sekadar makanan: ia merupakan bagian dari identitas nasional dan sosial. Banyak orang tumbuh besar dengan aroma falafel yang digoreng pagi-pagi oleh ibu atau penjaja kaki lima.
Kini falafel telah menjadi simbol makanan sehat di dunia barat, sering ditemukan di restoran vegetarian dan vegan di Eropa, Amerika, dan Asia. Inovasi modern mencakup falafel warna-warni dari bit, wortel, atau bayam.
Variasi Falafel Modern
Falafel Panggang: Lebih ringan karena tanpa minyak goreng.
Falafel Bayam: Tambahkan daun bayam untuk warna dan nutrisi ekstra.
Falafel Mini: Ukuran kecil untuk sajian pesta atau anak-anak.
Falafel isi Keju Vegan: Kejutan lumer di dalam bola falafel.
Kesimpulan: Falafel, Rasa Tradisional yang Tetap Modern
Falafel adalah bukti bahwa makanan sederhana bisa melintasi batas budaya dan zaman. Dengan bahan yang terjangkau, kaya rasa, dan fleksibel penyajiannya, tak heran jika falafel terus digemari di seluruh dunia. Cobalah membuat falafel di rumah dan rasakan sendiri kenikmatan khas Timur Tengah—garing di luar, lembut dan beraroma di dalam. Sajian ini bisa menjadi camilan sehat, lauk utama, atau menu pesta yang pasti disukai semua orang.
Komentar
Posting Komentar