Wiener Schnitzel: Daging Goreng Renyah Khas Austria yang Mendunia
Asal Usul Wiener Schnitzel
Wiener Schnitzel berasal dari kota Wina (Wien dalam bahasa Jerman), Austria, dan telah dikenal sejak abad ke-19. Meski sejarahnya sempat diperdebatkan dengan klaim pengaruh Italia, versi Austria menjadi yang paling terkenal dan diatur secara hukum. Secara tradisional, hanya daging sapi muda yang boleh digunakan dalam Wiener Schnitzel. Jika menggunakan daging lain seperti ayam atau babi, maka tidak boleh disebut "Wiener Schnitzel" secara resmi.
Ciri Khas Wiener Schnitzel
Daging sapi muda iris tipis, digeprek hingga lebar
Lapisan roti yang garing dari tepung, telur, dan remah roti
Digoreng dalam minyak atau mentega panas, bukan dipanggang
Disajikan dengan lemon segar dan kentang sebagai pelengkap
Bahan-Bahan Wiener Schnitzel (Untuk 4 Porsi)
Bahan Utama:
4 potong daging sapi muda (masing-masing sekitar 150 gram)
Garam dan lada secukupnya
Untuk Pelapis:
1/2 cangkir tepung terigu
2 butir telur, kocok lepas
1 cangkir remah roti (bread crumbs, gunakan yang kasar)
Untuk Menggoreng:
Minyak goreng atau mentega klarifikasi (ghee) secukupnya
Pelengkap:
Irisan lemon
Kentang rebus, salad kentang, atau kentang goreng
Cara Membuat Wiener Schnitzel
1. Persiapkan Daging
Letakkan potongan daging di antara dua lembar plastik atau kertas roti.
Pukul perlahan dengan palu daging hingga ketebalan sekitar 0,5 cm.
Bumbui dengan sedikit garam dan lada di kedua sisi.
2. Proses Pelapisan
Siapkan tiga wadah: satu untuk tepung, satu untuk telur kocok, dan satu lagi untuk remah roti.
Lumuri daging dengan tepung, tepuk-tepuk agar tidak berlebihan.
Celupkan ke dalam telur kocok.
Gulingkan di remah roti hingga tertutup rata. Jangan ditekan terlalu keras agar lapisan tetap ringan.
3. Menggoreng
Panaskan minyak atau mentega dalam jumlah banyak (deep frying ringan).
Goreng daging satu per satu selama 2–3 menit per sisi hingga berwarna emas kecokelatan.
Angkat dan tiriskan di atas tisu dapur.
Tips Memasak Wiener Schnitzel
Gunakan remah roti kasar untuk hasil tekstur renyah.
Jangan menekan lapisan remah roti agar tetap gembur saat digoreng.
Minyak harus cukup panas agar schnitzel tidak menyerap terlalu banyak minyak.
Bisa menggunakan daging ayam atau babi, namun secara tradisional hanya veal yang digunakan.
Pelengkap Tradisional Wiener Schnitzel
Irisan lemon: Diperas di atas schnitzel sebelum dimakan
Peterseli cincang (opsional)
Salad kentang (kartoffelsalat): Salad kentang tanpa mayones yang disiram dengan saus cuka-minyak
Kentang goreng atau kentang rebus mentega
Versi Alternatif
Schnitzel vom Schwein: Menggunakan daging babi
Hähnchen-Schnitzel: Menggunakan daging ayam
Vegetarisch Schnitzel: Versi nabati dengan jamur portobello atau bahan pengganti daging
Kesimpulan
Wiener Schnitzel adalah bukti bahwa kesederhanaan bisa menghasilkan kelezatan luar biasa. Kombinasi daging lembut dan lapisan renyahnya membuat hidangan ini dicintai di seluruh dunia. Cocok untuk makan siang atau malam, schnitzel juga fleksibel disandingkan dengan berbagai lauk. Dengan bahan dasar yang mudah didapat, siapa pun bisa menyajikan hidangan Austria klasik ini di rumah.

Komentar
Posting Komentar